Berpuluh - puluh surat lamaran telah aku kirim, ke berbagai perusahaan di Bandung dari staff kantor, administrasi, operator sampai cleaning service. Tapi sampai saat ini, aku masih saja pengangguran. Kadang aku bertanya apa ada yang salah dengan diriku. Setelah lama merenung, akhirnya aku menyimpulkan ternyata aku tidak bisa apa - apa dan aku tidak punya apa - apa. Aku tidak punya skill, aku hanya mengandalkan selembar ijazah SMA. Apa yang bisa aku lakukan dengan selembar ijazah tersebut? Pendidikan di Indonesia ternyata tidak memberikanku keahlian apa - apa. Selagi sekolah aku hanya dijejali pelajaran - pelajaran moral dari guru - guru yang belum tentu juga bermoral. Pelajaran moral itu, tidak berpengaruh banyak dalam kehidupan ini. Karena keluarga dan lingkungannyalah yang mempunyai andil besar dalam membentuk moral seseorang. Dan ternyata hidup ini juga tidak cukup dengan kita pandai ilmu pasti, dimana 1+1=2. Dalam realitanya hidup itu tidak akan pernah bisa seperti itu. Tak ada ilmu pasti, yang ada hanyalah segerombol orang yang kebingungan menentukan jalan hidup kedepan.
Aku pernah Kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bandung. Jurusasnku adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Setiap hari aku dijejali kuliah moral. Berpuluh - puluh pasal pernah dibahas, berbagai hukum kita kaji. Ironis memang di kehidupan nyata semuanya seakan tak berguna. Di negara ini yang berlaku hanyalah hukum rimba, dimana yang kuat lah yang berkuasa. Dan yang banyak harta lah yang bisa memiliki semuanya. Hampir tidak ada keadilan, yang ada hanyalah manipulasi keadilan. Tidak ada penegakan hukum, yang ada hanya para pencari uang yang bernaung dibawah hukum. Dimana hukum bisa diperjual belikan, dimana hukum bisa dinegoisasikan. Akhirnya aku keluar dari jurusan tersebut, bukan hanya karena semua masalah diatas tapi lebih kepada apa yang bisa aku lakukan dan aku banggakan setelah aku lulus dari sana? Selain selembar ijazah sarjana, yang kembali nilainya sama saja dengan ijazah SMA kalau kita tidak punya keahlian apa - apa. Sarjana hanya sebuah gelar dan selembar ijazah sebagai tanda kita telah lulus dari suatu Universitas atau Perguruan Tinggi. Selebihnya tidak ada artinya sama sekali. Karena sekali lagi pendidikan di Indonesia tidak membentuk suatu sistem yang lulusannya mempunyai skill yang memang di perlukan dalam kehidupan sebenarnya. Mahasiswa sebenarnya bukanlah harapan bangsa, tapi lebih kepada sekumpulan orang dengan berbagai masalah. Pergaulan Bebas, Free sex, Mabok, Dugem, itu sebagian besar menjadi kebiasaan seorang mahasiswa. Makanya jangan salah bila koruptor terus merajalela dan banyak lagi kebobrokan para pejabat negara ini karena mahasiswanya juga sama bobroknya. Tentu tidak semuanya tapi sebagian besar, hanya saja mereka menutupinya rapat - rapat dan tidak mau mengakuinya. Sebuah ironi bagi mereka yang mengklaim sebagai kaum intelektual.
Dunia kerja juga ternyata, penuh dengan kebobrokan. Dunia kerja sekarang kebanyakan hanya tertarik pada penampilan luar para pelamarnya. Banyak lowongan kerja yang memasang syarat seperti itu, dimana penampilan harus menarik, tinggi badan harus berapa dan berat badan harus berapa. Sehingga aku sendiri yang mempunya tinggi badan 152 dan berat 42 Kg, sering terganjal dengan masalah tersebut. Pernah ada yang bilang, "Oh, badannya kecil ya? Kita Nyarinya yang agak gedean gitu sih. Jadi ga bisa nih Pak? Kayaknya ga bisa mas!". Kadang aku bertanya sendiri apa itu semua berpengaruh besar terhadap kinerja mereka. Disini kita jarang dihargai dari apa yang kita mampu lakukan, tapi lebih kepada penampilan dan selembar ijazah perguruan tinggi. Dimana orang - orangnya belum tentu lebih baik dari seorang lulusan SD sekalipun, baik dalam pola kerja maupun pola pikir. Karena ketika aku ngobrol sama mereka para sarjana tersebut ternyata keadaannya tidak jauh beda dengan keadaanku sekarang ini. Mereka tidak punya skill, mereka hanya punya selembar ijazah. Mereka sama mengeluh susahnya mencari kerja dan mengeluh apa yang akan dia lakukan setelah lulus kuliah nanti. Yang mudah sekarang adalah menjadi seorang wanita cantik??..
End...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment